Makanlah Makanan Yang Aman Bagi Kesehatan Makanan yang tidak bertentangan dengan iman atau norma agama dikenal dengan istilah “halal”. Selama ini, konsep “halal” yang lazim dipergunakan dalam kaidah agama Islam, sering diartikan secara sempit. Anggapan bahwa semua kuliner dan minuman yang tidak mengandung unsur alkohol dan daging babi dianggap halal.
Padahal konsep kuliner halal dalam arti luas, selain tidak beralkohol dan bukan daging babi, yaitu kuliner yang harus diolah atau dipersiapkan secara hygienis, sehingga tidak mengandung cemaran yang sanggup membahayakan kesehatan manusia. Agar kuliner atau kuliner sanggup memenuhi syarat-syarat halal dan kondusif untuk dikonsumsi, maka semenjak materi kuliner tersebut ditanam/diternakan hingga siap disantap, maka maka kuliner harus diharapkan secara baik dan benar. Perlakukan ini pada tahap budidaya disebut cara budidaya yang baik. Pada tahap pengolahan di pabrik disebut cara produksi yang baik, dan pada tahap pengolahan di rumah tangga disebut cara penanganan yang baik.
Sejak pengolahan dan pengemasan di pabrik hingga kuliner diangkut dan dipasarkan ke tingkat pengecer/pedagang atau pribadi ke konsumen, harus dilakukan dengan cara baik dan benar. Sedangkan cara penanganan makananyang baik di rumah tangga mencakup cara-cara : mempersiapkan, menyimpan, mencuci, mengolah/memasak, menyimpan kuliner matang, yang baik dan benar. Dengan penyelenggaraan menyerupai tersebut di atas kuliner akan terhindar dari kemungkinan terkontaminasi kuman-kuman dan materi kimia yang membahayakan kesehatan manusia. Menurut ilmu gizi, kuliner yang kondusif harus pula memenuhi syarat “wholesome”.
Artinya, zat-zat gizi tidak banyak yang hilang, dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali apabila kuliner yang akan diolah sengaja diubah bentuk fisiknya (misalnya, ikan dijadikan tepung, dll). Tanda-tanda umum bagi kuliner yang tidak kondusif bagi kesehatan antara lain : berlendir, berjamur, aroma dan rasa atau warana kuliner berubah. Khusus untuk kuliner olahan pabrik, kalau melewati tanggal kadaluwarsa, atau terjadi karat/kerusakan pada kemasan, kuliner kaleng tersebut harus segera dimusnahkan. Sebaiknya, kuliner dengan gejala tersebut tidak dibeli dan tidak dikonsumsi, meskipun harganya sangat murah. Tanda lain dari kuliner yang tidak memenuhi syarat aman, yaitu kalau dalam pengolahanya ditambahkan materi perhiasan berbahaya, menyerupai asam borax/bleng, formalin, zat pewarna rhomadin B dan methanil yellow, menyerupai banyak dijumpai pada kuliner jajanan pasar. Oleh alasannya yaitu itu, produsen jajanan pasar perlu diberi penyuluhan.
Cara mengolah atau meracik mkanan yang tidak benar juga sanggup mengancam kesehatan dan keselamatan konsumen. Misalnya merebus air minum dan susu segar, yang tidak dipanaskan hingga mendidih akan sangat berbahaya kalau diminum, alasannya yaitu kuman-kuman berbahaya masih sanggup hidup. Kuman akan mati kalau dipanaskan hingga mindidih.
0 Komentar untuk "Makanlah Makanan Yang Kondusif Bagi Kesehatan"